LOVE
AND BROTHER
Inspired
by Novel Destined Heart
Oleh
: Amanda Hardaning Purbarini
Burung berkicau ketika
fajar telah menampakkan sinar hangatnya dari ufuk timur, membangunkan dua pria
dewasa akibat terpaan sinar matahari yang memasuki kamar luas itu melalui
celah-celah gorden yang tertutup. Laki-laki bermata tajam itu sesekali
mengerjapkan matanya, menyesuaikan terpaan sinar matahari yang berusaha masuk
melalui retina matanya. Hingga beberapa menit kemudian ia telah mendudukkan
dirinya dengan memandang seorang lelaki berpipi tirus yang masih mengusap
matanya dengan malas. Lalu ia melirik jam yang berada di meja kecil yang
terletak di sisi kanannya.
‘masih pukul 6 pagi’
batinnya.
Lalu ia beranjak menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.Setelah selesai laki-laki itu keluar dengan menggunakan baju kantor lengkap.
“Kau mau berangkat?Lihatlah
ini masih pagi.” Tanya lelaki berpipi tirus
itusambilmemperhatikankakaknyayangterlihatrapidengankemejayangberbalutjas.
“Akubukanseorangpemalassepertimubung,cepatlahmandi.Bukankahhariini kauakanadarapat?Cepatlah,akutunggukaudibawah.”Jawab
sangkakak.
“Oh,akubenar-benartidaksukabekerjadiperusahaan.”Kesalnyalaluberanjakmenujukamarmandi.
Lelakibermatatajamitukeluardarikamarnyadenganmembawatasjinjingyang biasaia bawaketempatkerjanya.Menurunitanggalalumenujukearahruangmakanyangtelahtersediaberbagaimacam makanan.Tidaklamasetelahituseorang
lelakiparuhbayamendudukkandirinyadikursipalingujungyangmenandakanbahwaiaadalahkepala
rumahtanggadirumahbesarini.
“KenapatidakmakanRama?”tanyaayahnyadengansenyumhangatnya
“AkumenungguAyahdanGuntur.”Jawabnyatenang.
SesaatsetelahRamamenyebutnamaadikkesayangannyaitusangAyahmenghelanapaskasar.
“Tidakperluadayangditunggu,cepatlahmakan.”Perintahayahnyategas.
“Sebentarsaja, Guntur sebentarlagiturun.”
“AYAHBILANGTIDAKUSAHYATIDAK.”Ucapayahnyamarah.
“Inibahkansudahhampir
duapuluhtahun.DanayahtetapmemperlakukanGuntursepertiitu.Gunturanakayahdandiajugaadikku.”Ramamenatapayahnyadengantatapantajamnya.
“Apakaulupabahwaanaksialituyangtelahmembuatibumumeninggal.Anakitubukananakku,akutidakmempunyaianakseorangpembunuh.”Balasayahnyatenangtanpamenyadaribahwaadaseoranglagiyangmendengarpercakapanitudenganhatinya bagaikandihantamsebuahbatubesartepatmerusakjantungdanhatinya.Perkataanayahnyayangmenyakitkan,dingin,danmenusukhatinyaitubahkansudahseringiadengarberkali-kalinamuntetapsajaperkataantajamituselalu menyakitihatinya.
‘maafkanakuayah.’Ucapbatinnyapilu.
DenganlangkahlebardansenyumriangnyaGunturberjalanmenujuruangmakanitu,tanpabanyakbicaraiamengambilduapotongrotitawardanmelapisinyadenganselaikacang.
“Selamatmakanayah,kakRama.”
Ujarnyatersenyumringanlalumemakanrotiitu.
BRAKK...
Dengansekalihentakan,kursiitusedikit terdorongdaritempatnya.Menimbulkansuarayang
cukupkerasmengagetkan RamadanGuntur.
“Rama,ayahtunggudikantor.Hariiniadalahpenyerahan jabatanayahkepadamu.”Setelahberkatasepertiitusangayahberlalumeninggalkanduasaudarayangmasihterdiamdikursinya.
Rama menghela nafas gusar,memperhatikan adiknya khawatir.Rama tahu bahwa Guntur mendengar perkataan ayahnya yang kasar itu mengingat suara ayahnya yang keras hampir memenuhi rumah itu.Ramaberdirimenujuketempatadiknya,menepukpundaknyapelanseakanmembagikankekuatannyapadaadiknyayang tergoncang.
“Tidakperlumendengarapayangdikatakan Ayah,mungkin Ayah adamasalahpadapekerjaannyayangmembuatnya marahsepertiitu.Kauhanyaperlutahubahwadidalamhatiterdalam Ayahiasangatmenyayangimu.Hanyasaja AyahtidakbisamengungkapkannyadenganbaikGuntur.”Ramamemberidorongan semangat padaadiknyaagariatidakterpurukterlalu lama.
“Tidak, Ayahbenarkak.Akuadalahanaksialyangmembuatkitakehilangan Ibu. Akusangatmenyayangi Ayah,kautahukan?”Gunturberkatadengantenangseakantidakpernahterjadiapa-apa.Iabahkanmenampilkansenyum antampannyapadakakaknya.Walaupunsebenarnyahatinyamenangissaatini.
“Tidak,kaubukanpenyebabataskematian Ibu.Peristiwaitu adalah murni kecelakaandanmemangsudahtakdir Ibu.Dan aku tahu kau sangat menyayangi Ayah tanpa kau berucapsekalipun.”Kata Rama tegas.
“Sekarang ayo kitaberangkat.” AjakRama.
“Akuakanmemboloshariini,dan aku sudah mengundur rapatnya untuk besokpagi.Tolong jangan beritahu Ayah.”UcapGunturmemelas.
MelihatrautwajahGuntur yang memelassepertiitumeskipunhanyaberpura-puraialuluhjuga.
“Baiklah.”
“Terimakasih Rama, kau memang kakak yang pengertian.”Gunturberlarikeluarrumahdengantersenyum,lalumemasukimobilnyadanmelajukanmobilnya.
“Cih, kalau ada maunya saja memujiku.”Cibir Rama berkacak pinggang.
===
Di sebuah danau yang terdapat banyak tumbuhan teratai, ada beberapa burung menari-nari diatas air yang jernih.Seorang
gadis yang tengah terduduk disebuah kursi panjang melihat pemandangan itu
dengan sesekali tersenyum.
“Apa masih belum puas memandanginya setiap hari nona?”Tanya seorang
pemuda menghampiri wanita itu.
“Oh, kau sudah datang.”Gadis itu tersenyum lebar menyambut kedatangan
sahabatnya yang ditunggunya sedari tadi, tanpa menjawab pertanyaan yang di
ajukan sahabatnya.
“Hmm, ada apa kau menyuruhku datang kemari Yuri?” laki-laki itu menghadapkan
wajahnya pada gadis yang bernama Yuri.
Yuri terdiam, memejamkan matanya beberapa saat lalu menghembuskan
nafasnya sedikit kasar.
“Aku akan menikah Guntur.”Yuri berkata dengan pelan tetapi cukup mampu
didengar telinga Guntur.
Ia masih mencerna kalimat yang baru saja masuk ke kedua telinganya.
“Aku akan menikah dengan Rama, kakakmu.”Hati
Guntur bagai tersambar petir mendengar itu semua. Belum bisa ia mencerna
kalimat pertama dengan baik, lalu muncul kalimat kedua yang benar-benar membuat
hatinya seperti tertancap sebuah pisau yang sangat
tajam.
Guntur memandang wajah Yuri yang hanya terlihat dari samping, karena
Yuri menghadapkan wajahnya kearah danau. Bagaimana ia bisa menerima, gadis yang
diam-diam ia sukainya sejak lama akan menikah dengan kakaknya sendiri.
“Oh, kalau begitu selamat.”Guntur mengusahakan sebuah senyum agar
terpatri di wajahnya.Lalu mengalihkan pandangannya kearah danau.
Yuri menatap Guntur, seulas senyum terpatri dari wajah cantiknya.Ia
merasa bahwa Guntur sahabatnya itu tidak keberatan ia akan menikah. Dan Yuri
masih tidak menyadari perasaan Guntur sekarang ini.
“Ya terimakasih.”
“Kalau begitu aku pergi dulu, ada rapat yang harus aku hadiri pagi
ini.”Ia berbohong, tidak ada rapat untuk hari ini karena jadwalnya sudah di
undur besok. Guntur segera beranjak dari duduknya, menepuk bahu Yuri sebentar
lalu menjauh dari gadis itu.
“Baiklah hati-hati.”Yuri berkata sedikit keras karena Guntur langsung
berjalan menjauh.
===
Langit yang tadinya cerah berubah menjadi sedikit gelap, menandakan sang
Dewa hujan akan segera memberikan anugerahnya ke bumi. Di cuaca yang mendung
ini, Guntur berdiri memandang jalan diluar.Ia merenungkan apa yang akan
dilakukannya terhadap masalah ini. Guntur merasa bahwa dunia benar-benar tidak
adil terhadap kehidupannya.Ia masih bisa menerima karena perbedaan kasih sayang
yang diberikan ayahnya karena suatu hal yang sampai saat ini masih tidak bisa
ia mengerti dengan baik, namun apa ia juga bisa menerima ketika wanita yang ia
cintai juga harus di ambil dari kehidupannya? Sumber kehagiaan satu-satunya
karena tidak ia dapatkan dikeluarganya. Guntur tidak menginginkan
dua, tiga, atau empat kebahagiaan.Ia hanya cukup memiliki satu kebahagiaan saja.
Guntur mengacak rambutnya
frustasi, pilihan apa yang harus ia lakukan? Melepaskan wanita itu untuk
kakaknya lalu tersakiti, atau membawa lari wanita itu dan memaksanya untuk
hidup bersama.Guntur mengingat wajah Yuri tadi pagi saat di danau, wajah itu tidak
menunjukkan rasa keberatan tentang pernikahan karena perjodohan itu.Justru Yuri
tersenyum ketika Guntur mengucapkan selamat.Bukankah itu tandanya Yuri menyukai
Rama, lalu bagaimana dengan Rama?Apa ia juga menyukai Yuri, jika jawabannya
iya. Sungguh Guntur akan sangat egois mementingkan egonya tanpa melihat
perasaan orang-orang di sekelilingnya.
“Hmm. Itukah yang namanya
kakak?Ketika akan menikah tidak mengatakan apapun pada adiknya.”Sindir Guntur
ketika melihat pantulan wajah Rama di jendela.Rama tersenyum lalu mendekati
Guntur.
“Ternyata kau sudah tahu ya? Ah,
pasti Yuri yang mengataknnya. Bukankah kalian sangat dekat.”Ucap Guntur meninju
lengan adiknya pelan.
“Yah, dan sepertinya gadis
cerewet itu senang karena akan menikah dengan seorang pengusaha muda yang
tampan dan kaya sepertimu.”Guntur mengalihkan pandangannya kearah Rama.
Rama tertawa mendengar jawab itu.
“Jadi, kau menyimpulkan bahwa
sahabat kecilmu itu adalah seorang wanita yang gila harta dan selalu memandang
rupa?”
“Hey bung, aku hanya bercanda.
Dia gadis yang baik.”Guntur menendang kaki Rama pelan.
“Dan tentang perasaanya
itu.Benarkah?Kurasa gadis itu menyukaiku.Dan sepertinya, aku juga mulai
menyukai sahabat kecilmu itu adikku tersayang.”Rama berbicara dengan lancar
sambil merangkul bahu adiknya tanpa mengerti perasaan Guntur saat ini.
Guntur terdiam menatap jalanan
dengan pandangan kosong, ia tidak membalas perkataan kakaknya.
‘Aku sudah menemukan jawabannya,
semoga ini pilihan terbaik Tuhan.’
“Aku juga tidak tahu tentang
pernikahan ini, tadi siang di kantor Ayah memanggilku dan mengatakan tentang
perjodohan itu. Pernikahannya dua minggu lagi, bukankah itu gila.Aku bahkan
belum menyiapkan apapun” terang Rama merebahkan badannya di sofa dekat jendela.
“Dua minggu lagi?” ulang Guntur menatap
Rama tidak percaya, Rama hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
“Baiklah, selamat atas
pernikahanmu.Dan sekarang keluarlah, aku mengantuk.”Guntur menarik Rama agar
berdiri lalu mendorongnya ke pintu kamarnya agar segera keluar dari kamar pribadinya.Setelah
dirasa Rama keluar, Guntur menutup pintu kamarnya dengan sedikit kasar.
‘Ada apa dengan anak itu’ Rama
berucap dalam hatinya.
===
Dua minggu berjalan dengan sangat
cepat, pernikahan yang ditunggu oleh kedua keluarga besar itu akhirnya tiba.Saat
pengucapan janji sehidup semati terucap, seorang laki-laki menatap kedua
memepelai itu dengan nanar.Tanpa sepengetahuan orang-orang disekitarnya,
laki-laki itu beranjak dari tempat duduknya dengan hati-hati. Keluar dari
ruangan yang cukup membuat hatinya sesak.,
‘Semoga kalian bahagia.’
Setelah serangkaian kegiatan
upacara pernikahan selesai, Rama meminta pada Ayahnya untuk mencari Guntur
karena sedari tadi ia tidak melihatnya. Awalnya Ayahnya menolak, tetapi Rama
bersikukuh dengan pendiriannya.Akhirnya Rama tetap mencari Guntur meskipun ada
penolakan dari Ayahnya.Rama mencari adiknya ke kamarnya, tetapi tidak ada
siapapun di kamar itu.Ia mendapati sebuah kertas terlipat disis meja tempat
tidur. Rama membuka lipatan kertas itu.
Hai Rama
Selamat ata pernikahan
kalian, maaf aku tidak bisa mengucapkan secara langsung pada kalian
berdua.Semoga kalian hidup bahagia setelah ini.Aku menyayangi kalian, dan juga
Ayah. Tolong sampaikan pada Ayah bahwa aku sangat menyayanginya. berikan surat
yang berada di laci meja ini pada Ayah.
Maaf aku harus pergi
Rama, ada suatu hal yang membuatku Harus pergi.Dan satu lagi, aku pergi membawa
mobilmu.Karena mobilku berada di bengkel.HeheJangan mencariku.
Rama tidak bisa menerima ini
semua, ia mencari surat itu di di laci meja lalu mengambilnya. Dengan tergesa
Rama berlari menuju Ayahnya yang sedang bercengkrama dengan relasi bisnisnya,
Rama memberikan surat itu.
“Bukalah.” Pinta Rama, kening
Ayahnya berkerut namun membuka surat itu.
Ayah, ini Guntur.
Terimakasih karena
Ayah masih merawatku dari kecil hingga sekarang meskipun aku telah membuatmu
kehilangan Ibu..sungguh, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku juga tidak tahu
jika karena keinginanku saat itu membuat kita kehilangan Ibu dan juga membuatmu
membenciku, Ayah. Aku tidak perduli jika Ayah tidak menganggapku sebagai anak.
Tetapi yang harus selalu Ayah ingat adalah bahwa aku sangat menyayangi Ayah.
Aku pergi, maaf
karena telah membuatmu memikul beban yang berat karena kehadiranku di rumah selama
ini.Untuk terakhir kalinya, Aku menyayangimu Ayah.
Guntur
Sang Ayah yang memiliki wajah
tegas dan keras itu akhirnya meneteskan air matanya, di dalam relung hatinya
sebenarnya ia juga sangat menyayangi anakanya. Tapi karena rasa benci dan
amarah selalu menguasainya membuatnya bersikap kejam pada anak
bungsunya.Sekarang, sang Ayah hanya bisa menyesali setiap perbuatannya selama
ini.
===
Sudah hampir satu tahun Guntur
meninggalkan rumahnya, sejak saat itu Ayahnya sering sakit-sakitan. Dalam waktu
lima bulan semenjak kepergian Guntur, ayahnya meninggal dunia. Ketika sang Ayah
tengah menyongsong kematiannya saat itu, ia membisikkan sesuatu pada Rama
‘Ayah meminta padamu
untuk mencari Guntur, sampaikan permintaan maaf Ayah. Ayah menyayangi kalian
berdua, nak’
Setelah mengucapkan kalimat itu,
laki-laki tua itu menutup matanya untuk selamanya.
Rama tanpa diminta Ayahnya selama
ini juga sudah berusaha mencari Guntur.Hingga di pagi hari yang cerah itu, Rama
menerima pesan di ponselnya dari nomor tidak di kenal dan berhasil membuatnya
terkejut.
Rama, bagaimana
kabarmu?
Tolong Siapkan
kamarku dengan rapi, aku akan pulang membawa istriku, kakak.
Guntur
Nah itu dia lagi cerpen dari temen admin.. maaf banget yah guys.. maaf banget cerpennya spasinya kora karit kayak gitu.. file yang dikasih temen admin dah kayak gitu.. tuh admin udah berusaha memperbaikinya -_- maaf banget dah guys.. tapi yang penting kita dapat memetik hikmahnya :)
ConversionConversion EmoticonEmoticon