Laporan Pratikum Tulang Paha Ayam Biologi.


Udah deh..gak usah kebanyakan cincut..ni udah bener-bener kepepet..ni postiing hasil praktikum ane waktu kelas XI .. oke bye guys.. selamat membaca.

A.LANDASAN TEORI
1) TULANG
Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (KARTILAGO) dan tulang keras (= tulang/OSTEON).
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (KONDROSIT) yang mensekresikan matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen. Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).
Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
Tulang Keras atau Osteon terbagi menjadi :
- Tulang panjang (tulang pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Bagian ujung yang disebut EPIFISE.
- Bagian tengah yang disebut DIAFISE.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).
- Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.
Sumsum Tulang ada dua jenis yaitu :
1. Sumsum tulang merah (MEDULLA OSSIUM RUBBA)
2. Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)

B.ALAT DAN BAHAN

1.        1 tulang paha ayam segar
2.        Pinset
3.       Cawan petri
4.       Larutan HCL 30 %
5.       Air
6.       Kain Lap
7.         Gelas Ukur

C. CARA KERJA
·       Membersihkan tulang paha ayam dari daging yang melekat pada tulang paha ayam.
·       Patahkan/potonglah paha ayam menjadi 2 bagian agar bagian dalam tulang mudah untuk diamati.
·       Amati keadaan tulang paha ayam sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL,misalnya kekerasan,kelenturan dan warnanya.Catatlah hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
·       Larutkan 100 ml larutan HCL 30% di gelas plastik dengan air 200 ml sehingga mendapatkan larutan HCL sebanyak 300 ml dengan kadar 10 %.
·       Rendamlah tulang paha ayam ke dalam gelas ukur yang berisi larutan HCL selama 1 jam.
·       Setelah 1 jam,angkatlah tulang dari larutan HCL menggunakan pinset.Bilaskan dengan air , keringkan dengan kain lap dan letakkan pada cawan petri.
·       Amati dan catatlah perubahan yang terjadi pada tulang paha ayam tersebut.Catatlah kedalam tabel pengamatan.

A.LANDASAN TEORI
1) TULANG
Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (KARTILAGO) dan tulang keras (= tulang/OSTEON).
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (KONDROSIT) yang mensekresikan matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen. Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).
Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
Tulang Keras atau Osteon terbagi menjadi :
- Tulang panjang (tulang pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Bagian ujung yang disebut EPIFISE.
- Bagian tengah yang disebut DIAFISE.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).
- Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.
Sumsum Tulang ada dua jenis yaitu :
1. Sumsum tulang merah (MEDULLA OSSIUM RUBBA)
2. Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)

B.ALAT DAN BAHAN

1.        1 tulang paha ayam segar
2.        Pinset
3.       Cawan petri
4.       Larutan HCL 30 %
5.       Air
6.       Kain Lap
7.         Gelas Ukur

C. CARA KERJA
·       Membersihkan tulang paha ayam dari daging yang melekat pada tulang paha ayam.
·       Patahkan/potonglah paha ayam menjadi 2 bagian agar bagian dalam tulang mudah untuk diamati.
·       Amati keadaan tulang paha ayam sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL,misalnya kekerasan,kelenturan dan warnanya.Catatlah hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
·       Larutkan 100 ml larutan HCL 30% di gelas plastik dengan air 200 ml sehingga mendapatkan larutan HCL sebanyak 300 ml dengan kadar 10 %.
·       Rendamlah tulang paha ayam ke dalam gelas ukur yang berisi larutan HCL selama 1 jam.
·       Setelah 1 jam,angkatlah tulang dari larutan HCL menggunakan pinset.Bilaskan dengan air , keringkan dengan kain lap dan letakkan pada cawan petri.
·       Amati dan catatlah perubahan yang terjadi pada tulang paha ayam tersebut.Catatlah kedalam tabel pengamatan.

A.HASIL PENGAMATAN
No.
Keadaan tulang
Sebelum direndam larutan HCL
Sesudah direndam larutan HCL
1
Warna
Putih segar
Putih pucat
2
Kekerasan
Keras
Lunak
3
Kelenturan
Tidak lentur
Lebih Lentur

B.ANALISIS DATA
Ø Warna
Setelah tulang paha ayam dikontraksikan atau dimasukkan ke dalam larutan HCL 20% ternyata terdapat perubahan pada warnanya. Sebelum dimasukkan warnanya masih kuning dan terlihat masih segar. Tetapi setelah dimasukkan ke dalam larutan tersebut warna tulang paha ayam tersebut menjadi coklat keputihan dan pucat terlihat. Apa yang menyebabkannya? Penyebabnya adalah larutan HCL. larutan HCL adalah larutan yang termasuk asam dan sekaligus sebagai pelarut zat lain. Warna tersebut berubah karena molaritas HCL termasuk kuat sehingga zat pewarna yang ada pada tulang yang sekaligus diikat oleh kalsium di matriks tulang terlarut oleh larutan asam kuat HCL sehingga  kesegaran warna di tulang tersebut pudar dan berubah menjadi pucat. Sedangkan paha ayam yang dikeringkan di bawah sinar matahari berwarna putih mencolok yang disebabkan karena kalsium yang berada di dalam tulang tidak hanyut oleh HCI melainkan masih tetapa berasa di dalam tulang.
Ø Kekerasan
Kekerasan pada tulang sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL sangatlah kuat. Tetapi setelah dimasukkan dan diangkat ternyata menjadi lunak. Apa yang menyebabkannya? Ini adalah ulah HCL. HCL memiliki kecenderungan untuk melarutkan zat lain atau unsur-unsur lain seperti Ca dengan mengikuti reaksi kimia: HCL + Ca = CaCl2 + H2 .Otomatis kalsium pada tulang semakin sedikit karena terlarut oleh HCL, dalam kondisi tertentu tulang tersebut akan menjadi lunak sehingga fungsi kalsium sebagai penguat dan yang membantu pertumbuhan tulang menjadi lemah atau rendah bahkan hilang karena kadar atau prosentase atau komposisi kalsium pada tulang menurun drastis. Selain itu zat-zat lain yang ada pada tulang keras seperti fosfor, bikarbonat, sirat, Mg, Na, K dan hidroksi apit juga terlarut dan menurun drastis sehingga tulang benar-benar menjadi lentur atau lunak. Berbeda jauh dengan yang dikeringkan di sinar matahari kekerasannya semakin keras karena fostur tulang akan menyeras jika terkena sinar matahari langsung.
Ø Kelenturan
Sebelum dimasukkan ke dalam larutan HCL tulang paha ayam sama sekali tidak lentur tetapi setelah dimasukkan tulang ini menjadi lentur dan dapat dibengkokkan dan dipatahkan. Hal ini dapat membuktikan bahwa larutan HCL yang notabennya adalah mengandung gabungan dari unsur gas mulia yaitu hidrogen (H) dan unsur lain berupa clor (Cl ) benar-benar dapat menurunkan zat-zat atau unsur-unsur yang ada pada tulang terutama kadar kalsium pada tulang, sehingga zat-zat penguat tulang menurun drastis karena telah terlarut oleh kuatnya molaritas dari larutan HCL. Jadi sekali lagi asam klorida adalah salah satu zat pelarut dan mengandung kadar atau prosentase molaritas yang kuat dan tinggi. Dalam tulang yang disimpan di cahaya matahari langsung tidak sama sekali lentur karena kalsium yang berada di dalam tulang tersebut menyeras oleh sianar matahari langsung.

                 Tulang yang direndam di HCL menjadi lunak karena kadar kalsium dan zat-zat penguat tulang yang lain telah menurun drastis akibat terlarut oleh larutan HCl, HCl ini lah yg melarutkan kalsium fosfat dan mineral lain, sehingga yang tersisa adalah kolagen dan zat-zat organik lain. Hal ini terjadi karena asam cuka berfungsi sebagai mineral yang menyebabkan zat kapur (yang tersusun atas kalsiun karbonat, kalsium fosfat, zat perekat, dan protein) yang mengisi ruang antar sel, keluar dari dalam tulang, membentuk endapan di dalam larutan cuka yang menyebabkan kalsium yang berada di dalam cuka menjadi larut dan membentuk endapan tersebut. Untuk lebih jelas kita dapat mengikuti persamaan reaksi kimia berikut ini:
HCL + Ca = CaCl2 + H2
                     Jadi otomatis kalsium pada tulang semakin sedikit karena larut dalam asam, maka pada kondisi tertentu, tulang akan menjadi lentur/lunak karena komposisi Ca pada tulang sudah menurun drastis.. Setelah tulang direndam selam 3 hari dalam larutan cuka, tulang bisa menjadi lentur.  Akan tetapi tidak seluruh bagian tulang lentur ada di bagian tengah yang tidak lentur karena banyak mengandung zat-zat organik seperti kalsium, fosfor, bikarbonat, sirat, Mg, Na, K dan hidroksi apit dan garam-garam seperti Kalsium Karbonat (CaCO3) dan (Ca(PO4)2) yang dapat menjadikan tulang kuat dan keras.

A.KESIMPULAN
1.        Keadaan tulang paha ayam setelah direndam dengan larutan HCL menjadi elastis dan rapuh.
2.       Perbedaan tulang paha ayam terletak pada warna,kekerasan dan kelenturan yang berubah.
3.        Karena pengaruh asam klorida terhadap tulang membuat perubahan terhadap kalsium tulang seperti pada reaksi ini.
HCl + Ca               CaCl2  + H2
4.       Umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang sama. Dari luar ke dalam secara berurutan akan dapat menemukan lapisan-lapisan :
1.        Kalsium
2.       Sumsum
3.       Fosfat
4.       Zat kapur









Previous
Next Post »
Dilarang memberikan alamat atau link aktif.Terima kasih komentarnya