AKU, CINTA PERTAMA DAN SAHABAT
SEJATI
Mentari
telah menampakkan sinarnya menandakan pagi telah kembali datang, setelah
semalam dibasahi oleh tetesan hujan yang membasahi dunia kecilku. Dinginnya
pagi ini membuatku teringat hari ini adalah pertama kali aku memasuki Sekolah
Menengah Atas, aku berusaha terbangun dari tempat tidur dan segera menyiapkan
diri untuk berangkat memasuki sekolah baru dengan seragam putih abu abu baru
serta sahabat baru. Disinilah perjalanan cinta dan cerita persahabatanku yang
seharusnya ada disetiap suka maupun duka ternyata malah menghianatiku.
Kumulai
hari pertamaku sekolah sekaligus kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) dihari
senin yang cerah ini. Aku mulai mencari namaku dari sekian nama siswa baru lain
yang telah dikelompokkan sesuai dengan gugus masing-masing. “Oppy Fani.....”,
akhirnya kutemukan nama cantikku yang ternyata berada digugus Nomor 5. Bergegas
kunaiki anak tangga menuju kelas gugus 5 itu yang ternyata berada di lantai
dua. Kududuki bangku paling depan dan tak lama kemudian bel pun berbunyi
menandakan MOS akan dimulai. Ternyata masih ada satu anak perempuan yang
terlambat dan kemudian menduduki bangku yang kosong tepat dibelakangku. “Rere..
Rere anisa, nama kamu siapa?” Ucap anak yg terlambat tadi sambil menjulurkan
tangannya dan mengajakku berkenalan. “Oppy Fani, panggil saja oppy” segera
kubalas jabat tangannya.
Setelah
seminggu MOS berlangsung sekarang waktunya Kepala
Sekolah SMA Harapan memberi sambutan dan akan menutup acara MOS disekolahku.
Dan sekarang waktunya kami mencari dimana kelas yang akan dlewati satu tahun
kedepan menjadi siswa kelas X. XA, ternyata disinilah kelasku kelas sepuluh ku,
kelas baruku. Dan tak ku sangka aku satu kelas dengan Rere temanku saat Mos
kemarin, seorang perempuan cantik dengan kulit putih bening
seperti kilau bintang ditengahnya malam.
Satu semester sudah kami lewati bersekolah di SMA
Harapan ini itu artinya enam bulan telah kujalani belajar di SMA memang tak
terasa apalagi kini aku mempunyai Rere teman dekatku yang kini kusebut
“sahabat” karena kemanapun aku berada, ke kantin, ke perpus sampai ke toiletpun
sahabat Rere selalu menemaniku dan dia selalu mau mendengar setiap ceritaku,
menurutku dia adalah pendengar terbaikku. Selain aku dekat dengan sahabat Rere akhir-akhir
ini aku juga dekat dengan teman cowok sekelasku namanya Ega.
Aku, Rere, Ega sering bermain bersama dan semua
berjalan sangat menyenangkan. tapi sepertinya aku mulai menyukai temanku ini
“Ega” karena perhatiannya yang membuatku nyaman berada didekatnya dan setiap
candanya membuatku hangat. Inikah cinta ? pertanyaan yg mulai membuat otak ini
seolah ingin pecah. Karena sebelumnya aku belum pernah mengalami apa itu jatuh
cinta. Tapi mungkin benar untuk saat ini aku merasakan apa itu jatuh cinta di cinta pertama, disaat ku begitu bahagia didekatnya dan hatiku merasa
berbunga-bunga saat dia ada didekatku. Aku mencoba ungkapkan isi hati
ini kepada sahabat Rere.
Selasa, 19 Mei 2011 pukul 08:00 pagi hari,
acara ulang tahun sekolah yg kutunggu-tunggu telah tiba. Acara yang sangat
meriah bagiku. Dan aku terkejut saat suara berat memanggilku dari belakang
“oppy fani..” sontak kumembalikkan tubuhku, dan ternyata Ega “Ega.. ada apa?” Ega
mengeluarkan sesuatu dari belakangnya yang ternyata itu mawar merah yang indah
dan tanpa mengeluarkan satu katapun dari mulut merahnya. “Mawar merah?? Untuk
apa ?” aku mulai bertanya dan menahan rasa penasaran sekaligus rasa bahagiaku
ini. Tak ku sangka Ega menembakku dan bertanya apa aku mau menerimanya. Kata-katanya sangat ringan, tetapi penuh makna. Tanpa
berpikir panjang aku pun menerimanya.Bahagiaku telah lengkap, aku punya sahabat
Rere dan akupun juga punya cintanya Ega. Untuk sekolah aku pun semakin semangat
karena di Sekolah kutemukan orang-orang yang aku sayang. Sekarang aku telah
menemukan sahabat,cinta serta bahagia disini di Sekolah.
Tetapi setelah satu bulan ku menjalani hubungan
dengan Ega, aku merasa ada yang kurang dihidupku. Teman-teman di kelas mulai
menjauhiku, bahkan Rere yang dulu selalu ada dimana aku berada kini tak lagi
bersamaku. “Kenapa setiap aku mendekati Rere dia selalu menghindar dariku?”. Tak
sengaja ku mendengar suara Rere yang sedang bicara serius dengan salah satu
temanku “Oppy sekarang berbeda, dia lebih mementingkan pacarnya dari pada
sahabatnya, jadi buat apa kita dakati Oppy? dia sombong, dia selalu menghindar
dariku”
tak
ku sangka Rere sahabatku memfitnahku seperti ini, dia memutar balikkan fakta.
Namun aku mencoba untuk diam.
Hari
ini adalah hari minggu dan aku duduk berdua dengan Ega di taman tak jauh dari
rumah kami. “Oppy, tadi Rere kerumah dia balikin catatan biologi yang dipinjamnya
kemarin, Rere bilang kalo kamu habis ketemu dia ya? Tapi kamu sengaja ngga
menyapanya. Rere juga bilang dia benci
sikapmu yang sekarang”. ”Rere bilang gitu ke kamu? Padahal waktu aku ketemu
Rere aku sapa dia, tapi dia yang ngga balas menyapaku. Aku mulai bingung kenapa
Rere tega melakukan semua ini bahkan mulai menjelek-jelekan dan memfitnahku
didepan kekasihku. Tapi Ega lebih mempercayaiku dari pada Rere.
Kujalani
rutinitas sekolahku seperti biasanya namun aku semakin merasa ada yang kurang,
dulu ada Rere tapi sekarang?. “Oppy.... !! cepat kelantai dua.. didekat Aula
ada Rere sama Ega pacarmu, cepat kesana !” salah satu temanku ada yang
memanggilku dan menyuruhku untuk segera ke lantai dua. Bergegas kunaiki anak
tangga dengan rasa penasaranku yang mulai mendatangi pikiran dan otakku. Dan
kudapati Rere sedang berbicara kepada Ega.
Rere
: “Ega.. Oppy bukan orang yang baik untuk kamu !”
Ega
: “Apa maksud kamu? Aku mulai bingung dengan perkataanmu!”
Rere:
“ Iya, Oppy bukan orang yang baik untukmu dia sama sekali tidak pantas
denganmu, Aku suka kamu Ega dan kamu lebih pantas denganku aku lebih cantik
dari pada Oppy!”
...............
Tanpa
berpikir panjang aku menengahi pembicaraan mereka, “ Rere.... ternyata ini
alasan atas semua yang sudah kamu lakukan kemarin-kemarin? kamu selalu
menjelek-jelekanku dimata teman-teman bahkan Ega, ternyata kamu menyukai Ega dan
berusaha merebutnya dariku? iya kan ! Inikah yang
namanya sahabat setia?
“Terserah
kamu mau bilang apa aku benci kamu, aku dari dulu memang suka sama Ega dan memang
benar aku lakuin ini semua untuk merebut Ega dari kamu !” perkataan Rere ini
membuatku semakin kecewa terhadapnya.
Mulai
saat itu tidak ada lagi namanya Sahabat Rere dan Oppy . Sampai sekarang kita
naik ke kelas XI dan kita terpisah kelas. Aku pun terpisah kelas dengan Ega
tapi hubunganku masih tetap berjalan. Dengar kabar Rere sekarang kembali dengan
Mantannya dulu yg bernama Rian, Rere pernah menceritakan mantannya itu kepadaku
waktu kita bersahabat.
Sore hari aku pergi ke toko buku dekat sekolahku
untuk membeli buku paket baru kelas XI
ku. Setelah keluar dari toko buku tak sengaja aku melihat laki-laki yang
sepertinya aku mengenalinya saat ku ingat namanya ternyata itu Rian dia naik
motor berdua dengan seorang perempuan dan yang mengejutkan itu bukan Rere,
segera kumengeluarkan ponsel dari saku kananku untuk mengambil gambarnya dan
esok harinya aku menemui Rere. Walaupun dia pernah menyakitiku aku tak ingin
membalas menyakiti dia, Rere terkejut melihat foto Rian itu. Rere langsung meneteskan
air matanya dan mengatakan sesuatu sambil memelukku. “Oppy, aku minta maaf
telah jahat ke kamu, aku dulu egois dan karena keegoisanku itu persahabatan
kita hancur tapi apa yang kamu kasih ke aku, kamu malah membalas kebaikan
kepadaku, kamu berusaha dan meyempatkan waktu untuk memberi tahu aku tentang
perbuatan Rian ini”
Akupun memaafkan kesalahan Rere dulu, meskipun sakit
atas perbuatannya masih tersisa di hatiku namun bersatunya kembali pershabatan
kita lebih dari segalanya. Kini Rere kembali menjadi sahabatku dan berjanji tak
akan menghianatiku lagi. Ega adalah cinta pertamaku sampai sekarang. Semua
telah kembali lengkap, dihatiku ada cintanya Ega dan juga sahabat Rere.
SELESAI J
ConversionConversion EmoticonEmoticon